Minggu, 20 Mei 2012

MAKALAH ABAD 17


Kondisi ilmu pengetahuan sebelum munculnya matematika modern pada abad ketujuh belas disebut sebagai abad kegelapan. Abad ini dimulai dengan runtuhnya Kekaisaran Romawi pada pertengahan abad kelima.
2.1     Matematika Abad Ketujuh Belas
Sepanjang masa awal sampai akhir abad ini tidak lepas dari penemuan ilmu yang mencengangkan. Pada awal abad ini banyak tokoh matematika yang menemukan dan mempublikasikan temuannya, diantaranya yaitu Napier, Harriot dan Oughtred, Galileo, Kepler, Desargues, dan Pascal. Napier mempublikasikan temuannya tentang logaritma, Harriot dan Oughtred berperan dalam notasi dan kodifikasi aljabar, Galileo menemukan ilmu dinamika, Kepler mempublikasikan temuannya tentang gerak planet, Desargues dan Pascal menemukan ilmu baru dalam bidang geometri. Sebenarnya masih banyak ilmuwan lain yang berperan penting dalam perkembangan ilmu matematika selama abad ketujuh belas ini, tapi pembahasan kali ini dikhususkan hanya pada awal abad untuk tokoh-tokoh yang telah disebutkan sebelumnya.
John Napier adalah seorang tokoh yang sangat berpengaruh di abad ketujuh belas.  John Napier terkenal dengan penemuan besarnya di awal abad ketujuh belas yaitu logaritma, menemukan alat hitung portable yang dikenal dengan Napier’s bones, memperbaiki notasi desimal Simon’s Kevin, membuat mesin perang dan sebagainya.
Empat produk dari kejeniusannya yang kini tercatat dalam sejarah matematika:
1.           Penemuan Logaritma
Perhitungan aritmatika bisa menjadi panjang dan terlihat membosankan di sekitar abad ke-16 sehingga menjadikan berhitung sebagai pekerjaan yang tidak menyenangkan.
Metode logaritma pertama kali dirilis dalam sebuah buku berjudul Mirifici Logarithmorum Canonis Descriptio, oleh John Napier.
2.      Penemuan Mnemonic
Penemuan sebuah mnemonic (teknik belajar yang membantu mengingat) yang dikenal sebagai rule of circular parts, untuk menghasilkan rumus yang digunakan  dalam memecahkan spherical triangles.
3.      Analogi Napier
Analogi Napier yaitu rumus trigonometri yang berguna dalam memecahkan masalah spherical triangles.
4.      Penemuan perangkat yang disebut Napier’s bones atau Napier’s Rods.
Batang Napier menggunakan prinsip perkalian desimal (yang sebelumnya telah dikenalkan konsepnya oleh Simon Stevin). Tulang napier dapat melakukan operasi tambah untuk perkalian dan melakukan operasi kurang untuk pembagian.
2.2 Thomas Harriot dan William Oughtred
Sebagai ahli matematika, Harriot  dianggap sebagai pendiri sekolah aljabar Inggris. Hasil kerjanya di bidang ini, yaitu pembuatan buku yang berjudul Artis Analyticae Praxi, yang tidak dipublikasikan sampai sepuluh tahun setelah kematiannya. Bagian pertama dari buku ini disebut logistices speciosae  yang menjelaskan empat jenis operasi, yaitu penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian dengan menggunakan simbol-simbol bukan angka. Bagian kedua atau numerosae logistices menjelaskan tentang pemecahan numerik dari suatu persamaan dengan metode Vieta.
2.3 Galileo Galilei
Menurut cerita, Galileo mengamati ayunan lampu yang bergerak bolak-balik di ketedral Pisa yang membuatnya berpikir dan akhirnya Galileo menemukan penemuan tentang Pendulum pada tahun 1602. Dimana penemuan tersebut mengarah pada studi lebih lanjut Galileo tentang interval waktu dan pengembangan idenya untuk sebuah jam bandul.

Galileo menemukan banyak perangkat mekanis selain pompa, seperti keseimbangan hidrostatik. Penemuan yang paling terkenal adalah teleskop. Galileo membuat teleskop pertamanya di  1609, model  teleskop diproduksi di bagian lain Eropa yang dapat memperbesar objek tiga kali. kemudian pada tahun yang sama ia menciptakan teleskop  yang dapat memperbesar objek dua puluh kali. Dengan teleskop ini, ia mampu melihat bulan, menemukan empat satelit Jupiter, mengamati supernova, memverifikasi fase Venus, dan menemukan bintik matahari. Penemuannya membuktikan sistem Copernican yang menyatakan bahwa bumi dan planet lain berputar mengelilingi matahari. Sebelum sistemCopernican, dikatakan bahwa alam semesta adalah geosentris, yang berarti matahari berputar mengelilingi bumi.
2.4 Johannes Kepler
Kepler menemukan beberapa polyhedron dan juga menyumbangkan pengetahuan pada ilmu pengetahuan geometri. Pendekatan logis Kepler untuk polyhedra tidak berarti bahwa ia bebas dari mistisisme. Ilustrasi berikut, dari 1619 bukunya, Harmonice Mundi, menunjukkan asosiasi Platonis dari zat biasa dengan unsur-unsur klasik: tetrahedron sesuai dengan api, segi delapan untuk udara, kubus untuk bumi, Icosahedron terhadap air, dan Dedocahedron untuk kosmos atau eter.
2.5     Gérard Desargues
Pada tahun 1636, Desargues menyatakan Teorema perspektif, yaitu "Ketika dua segitiga perspektif, titik yang bersesuaian dengan sisi adalah collinear
2.6 Blaise Pascal
pada umur 12 tahun, Pascal berhasil membuat perhitungan bahwa jumlah semua sudut sebuah segitiga adalah sama dengan 1800. Teori peluang atau teori probabilitas menjadi berkembang pertama kali ketika terjadi komunikasi antara Pascal dan Pierre de Fermat yang akhirnya menemukan bahwa kedua teori Pascal dan matematika probabilitas memiliki kesamaan meski masing-masingnya tetap berdiri sendiri. Pascal merencanakan menulis makalah tentang itu, namun lagi-lagi cuma cuplikan-cuplikan yang ditinggalkannya, yang diterbitkan setelah kematiannya. Ia tak pernah menulis teori matematik yang panjang lebar berbelit-belit, melainkan tulisan-tulisan pendek yang singkat, jelas, dan abadi.

KESIMPULAN
Tokoh matematika yang berperan pada awal abad ketujuh belas yaitu John Napier, Thomas Harriot dan William Oughtred, Galileo Galilei, Johannes Kepler, Gérard Desargues, dan Blaise Pascal. Para tokoh tersebut berperan dalam menemukan konsep matematika yang baru yang belum pernah dikenal sbelumnya atau mengembangkan konsep matematika yang berdasarkan pada konsep yang telah diketahui sebelumnya.
John Napier menemukan konsep baru tentang logaritma. Thomas Harriot menemukan notasi baru yaitu notasi > (lebih besar dari) dan < (lebih kecil dari), dia juga menemukan gambar peta bulan dan bintik matahari. William Oughtred menemukan notasi × yang merupakan operasi untuk perkalian dan menyederhanakan penggunaan slide rule untuk aturan perkalian dan pembagian yang dikembangkan dari konsep logaritma sederhana. Galileo Galilei menggunakan konsep-konsep matematika dalam temuannya di bidang fisika dan astronomi. Konsep yang dia temukan dari konsep matematika yaitu ptolemaic system, copernican system, atomism, dan on motion. Johannes Kepler menemukan konsep baru tentang luas dan keliling elips yang terinspirasi dari pergerakan planet. Gérard Desargues memanfaatkan kecintaannya terhadap seni perspektif sehingga menemukan konsep baru tentang geometri perspektif. Blaise Pascal menemukan konsep baru tentang mystic hexagram, cycloid, dan menemukan mesin hitung pascaline. Dia juga menemukan sifat-sifat segitiga pascal yang dikembangkan dari konsep yang telah ada sebelumnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar