filsapat
|
Agama
|
Kebenarannya masih diperdebatkan
|
Kebenarannya hakiki
|
Berdasarkan akal manusia
|
Berdasarkan wahyu
|
Sejarah perkembangan saintekmat

Tahap 1
a.
Zaman sebelum zaman pertengahan (Renaissance)
b.
Manusia mengembangkan filsafat dan agama
c.
Keingintahuan manusia terhadap lingkungan alam dan hakekat
dirinya
Tahap 2
a.
Zaman mengembangkan ilmu2 dasar seperti matematika, fisika,
kimia dsn biologi
b.
Mipa dikembangkan setelah manusia menguasai filsafat untuk
kesejahteraan manusia
Tahap 3
a.
Zaman repolusi industri
b.
Diawali dengan penemuan mesin uap(james watt)
c.
Mengeksplorasi untuk kesejahteraan hidup
d.
Eksplorasi SDA berlebihan (pemanasan global, iklim global)
e.
Alat penghancur masal yang membahayakan kemanusiaan
f.
Alat komunikasi dan komputasi mulai dikembangkan (sisi
positif dan negatif)
g.
Dasarnya adalah mipa yang dikendalikan dengan filsafat dan
agama (beretika / berbudi pekerti
Tahap 4
a.
Zaman berbasis pertumbuhan teknologi komputasi dan
komunikasi
b.
Zaman yang dihasilkan teknologi berbasis mesin/industri menjadi
berlipat ganda
c.
Perubahan sinyal dan analog ke digital/merubah perangkat
keras dari skala besarke skala kecil
d.
Jumlah data yang dikelola, diolah dan di transfer dari
sedikit menjadi sangat besar
e.
Produk apapun menjadi berlipat ganda dari sisi jumlah dan
kemampuan
f.
Bagaimana jika kemampuan TIK/ICT digunakan secara salahuntuk
merusak alam semesta maupun kemanusiaan
Tahap 5
a.
Zaman proses maupun material yang bersifat biologi(biokimia)
b.
Bahan dan proses yang terjadi ramah lingkungan dan
terbarukan
c.
Zaman ini dikembangkan menjadi budaya dari zaman sebenarnya
yang harus kokoh(permesinan y ang kuat dan TIK/ICT yang mantap)
d.
Zaman ini memerlukan filsafat dan agama yang baik jika
keliru memanfaatkannya merugikan umat manusia
e.
Iklim global dengan pelestariaan lingkungan menjadi penting
dan berpengaruh pada kelangsungan hidup manusia.
Wacana teknologi
informasi dan implikasinya
Ratunya dunia saat ini
(kesejahteraan umat manusia): saintekmat
Rasionalisme dan
positivisme – empirical
Descartes : cogito ergo
sum( saya berpikir makan saya ada)
Saintekmat : berpikir
kritis logis, rasional dan objektif terhadap kajian sain
Objek ; fakta fisical,
organis atau non organis, signifikan, relevan, teratur, otonom dan pasti.
Back spot /titik balik
a.
Ketidakpastian (abnolmalistis)
b.
Kerumitan ( complexties)
c.
Peralihan nilai-nilai (Migration of values )
d.
Kesemrawutan ( chaos)
Positioning ( hubungan
fungsional paradigma sain dan paradigma sosial)
a.
Saintekmat berhubungan dengan kehidupan sosial, ekonomi,
sosial politik, sosial budaya, dan sosial keagamaan
b.
Saintkmat tidak lepas dari bias-bias pribadi serta
kepercayaan iman tauhidllh, dan diskusi-diskusi
c.
Saintekmat tidak terlepas dari kebiasaan hidup ilmuan
(habitual biases)
d.
Ilmuan memiliki kecenderungan terkait kepentingan
operasional hidupnya (operasional interest)
Implikasi untuk
pendidikan
a.
Apakah melanjutkan saintekmat modern dengan paradigma sosial
yang berlangsung dewasa ini?
b.
Mungkinkah teori2 saintekmat modern tetap dipertahankan
dengan paradigma sosial yang diubah
c.
Mungkinkah merubah paradigma saintekmat modern
Paradigma baru
pendidikan
a.
Wajib berpikir, wajib menggunakan akal, dan wajib belajar
berpikir, serta wajib belajar gunakan akal (ayat kauniyah dan kauliyah)
b.
Berpikir aqliyah dan naqliyah yang cerdas untuk mengejar ketinggalan
c.
Prinsip pendidikan melatih berpikir cerdas (memahami dan
memecahkan masalah sampai multi dimensional, multi linear, rumit, dan chastic
secara eksperimental dan empirikal )
d.
Memecahkan masalah mengenai alam, manusia, dan masyarakat
·
Berapa tinggi tingkat kepercayaannya?
·
Berapa tinggi resikonya?
·
Berapa tinggi tingkat sensitivitasnya?
e.
Sepanjang pembelajaran mulai TK sampai pasca wajib
menghadirkan akal dan kalbu sebagai wujud ibadah kepadanya.
KESIMPULAN
Tokoh matematika yang berperan pada awal abad ketujuh belas yaitu
John Napier, Thomas Harriot dan William Oughtred, Galileo Galilei, Johannes Kepler,
Gérard Desargues, dan Blaise Pascal. Para tokoh tersebut berperan dalam menemukan
konsep matematika yang baru yang belum pernah dikenal sbelumnya atau
mengembangkan konsep matematika yang berdasarkan pada konsep yang telah
diketahui sebelumnya.
John Napier menemukan konsep baru tentang logaritma. Thomas Harriot
menemukan notasi baru yaitu notasi > (lebih besar dari) dan < (lebih
kecil dari), dia juga menemukan gambar peta bulan dan bintik matahari. William
Oughtred menemukan notasi × yang merupakan operasi untuk perkalian dan
menyederhanakan penggunaan slide rule
untuk aturan perkalian dan pembagian yang dikembangkan dari konsep logaritma
sederhana. Galileo Galilei menggunakan konsep-konsep matematika dalam temuannya
di bidang fisika dan astronomi. Konsep yang dia temukan dari konsep matematika
yaitu ptolemaic system, copernican
system, atomism, dan on motion.
Johannes Kepler menemukan konsep baru tentang luas dan keliling elips yang
terinspirasi dari pergerakan planet. Gérard Desargues memanfaatkan kecintaannya
terhadap seni perspektif sehingga menemukan konsep baru tentang geometri
perspektif. Blaise Pascal menemukan konsep baru tentang mystic hexagram, cycloid, dan menemukan mesin hitung pascaline. Dia juga menemukan
sifat-sifat segitiga pascal yang dikembangkan dari konsep yang telah ada
sebelumnya.
KESIMPULAN
Matematika Babilonia dan Mesir merupakan tonggak awal lahirnya matematika di dunia. Sejarah matematika Babilonia di dalamnya terdapat penemuan-penemuan serta beberapa hal yang telah ada pada zamannya diantaranya sebagai berikut:
a. Menggunakan sistem desimal dan pi = 3,125
b. Penemu kalkulator pertama kali
c. Mengenal geometri sebagai basis perhitungan astronomi
d. Menggunakan pendekatan untuk akar kuadrat
e. Geometrinya bersifat aljabaris
f. Aritmatika tumbuh dan berkembang baik menjadi aljabar retoris yang berkembang
g. Sudah mengenal teorema Pythagoras
h. Aljabar
i. Abacus
j. Sistem bilangan
k. Analisis numerik
l. Geometri
Adapun sejarah matematika Mesir, terdapat beberapa tokoh dan penemuan-penemuan diantaranya sebagai berikut:
1. Tokoh
a. Archimedes
b. Euclid
c. Erastothenes
d. Pythagoras
e. Diophantus
f. Eudoxus
g. Thales
2. Penemuan-penemuan
a. Mesir kuno sudah mengenal sistem bilangan dan simbol tahun 3100 SM
b. Pada sekitar tahun 1500 SM, Mesir kuno menggunakan sistem bilangan berbasis 12
c. Bangsa Mesir kuno dapat menghitung empat operasi matematika dasar (penambahan, pengurangan, pengalian, dan pembagian).
d. Bilangan komposit dan prima; rata-rata aritmetika, geometri, dan harmonik; dan pemahaman sederhana Saringan Eratosthenes dan teori bilangan sempurna (yaitu, bilangan 6).
e. Mesir kuno sudah mengenal rumus untuk menghitung luas dan isi
f. Mesir kuno sudah mengenal tripel Pythagoras
g. Pemikiran ilmu hitung berdasarkan prinsip aditivitas dan proporsionalitas
h. Tahun 300 SM menggunakan sistem bilangan berbasis 10
i. Bangsa Mesir kuno dapat menggunakan pecahan
j. Bangsa Mesir mengenal soal cerita
k. Bangsa Mesir kuno dapat menyelesaikan persamaan aljabar derajat dua.
Matematika Babilonia dan Mesir merupakan tonggak awal lahirnya matematika di dunia. Sejarah matematika Babilonia di dalamnya terdapat penemuan-penemuan serta beberapa hal yang telah ada pada zamannya diantaranya sebagai berikut:
a. Menggunakan sistem desimal dan pi = 3,125
b. Penemu kalkulator pertama kali
c. Mengenal geometri sebagai basis perhitungan astronomi
d. Menggunakan pendekatan untuk akar kuadrat
e. Geometrinya bersifat aljabaris
f. Aritmatika tumbuh dan berkembang baik menjadi aljabar retoris yang berkembang
g. Sudah mengenal teorema Pythagoras
h. Aljabar
i. Abacus
j. Sistem bilangan
k. Analisis numerik
l. Geometri
Adapun sejarah matematika Mesir, terdapat beberapa tokoh dan penemuan-penemuan diantaranya sebagai berikut:
1. Tokoh
a. Archimedes
b. Euclid
c. Erastothenes
d. Pythagoras
e. Diophantus
f. Eudoxus
g. Thales
2. Penemuan-penemuan
a. Mesir kuno sudah mengenal sistem bilangan dan simbol tahun 3100 SM
b. Pada sekitar tahun 1500 SM, Mesir kuno menggunakan sistem bilangan berbasis 12
c. Bangsa Mesir kuno dapat menghitung empat operasi matematika dasar (penambahan, pengurangan, pengalian, dan pembagian).
d. Bilangan komposit dan prima; rata-rata aritmetika, geometri, dan harmonik; dan pemahaman sederhana Saringan Eratosthenes dan teori bilangan sempurna (yaitu, bilangan 6).
e. Mesir kuno sudah mengenal rumus untuk menghitung luas dan isi
f. Mesir kuno sudah mengenal tripel Pythagoras
g. Pemikiran ilmu hitung berdasarkan prinsip aditivitas dan proporsionalitas
h. Tahun 300 SM menggunakan sistem bilangan berbasis 10
i. Bangsa Mesir kuno dapat menggunakan pecahan
j. Bangsa Mesir mengenal soal cerita
k. Bangsa Mesir kuno dapat menyelesaikan persamaan aljabar derajat dua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar