Selasa, 08 Januari 2013

Problem Solving untuk koneksi Matematika


PENGEMBANGAN BAHAN AJAR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING

A.    Pengertian Belajar dan Pembelajaran
Menurut Slavin (Njeporo, 2009), belajar merupakan proses perolehan kemampuan yang berasal dari pengalaman. Menurut Gagne (Njeporo, 2009), belajar merupakan sebuah sistem yang di dalamnya terdapat berbagai unsur yang saling terkait sehingga menghasilkan perubahan perilaku.
Sedangkan menurut Bell-Gredler (Njeporo, 2009) pengertian belajar adalah proses yang dilakukan oleh manusia untuk mendapatkan aneka ragam competencies, skills, and attitude. Kemampuan (competencies), keterampilan (skills), dan sikap (attitude) tersebut diperoleh secara bertahap dan berkelanjutan mulai dari masa bayi sampai masa tua melalui rangkaian proses belajar sepanjang hayat.
Menurut Whittaker (Ferdi, 2011) belajar dapat didefinisikan sebagai proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman. Menurut Hamalik (Asrori, 2011) belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses yang dilakukan oleh manusia untuk meningkatkan suatu kemampuan tertentu berdasarkan dari berbagai pengalaman yang telah didapatkan.
Menurut Gagne, Briggs, dan Wagner (Njeporo, 2009) pengertian pembelajaran adalah serangkaian kegiatan yang dirancang untuk memungkinkan terjadinya proses belajar pada siswa.
Dalam UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas, tercantum bahwa pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah suatu rangkaian interaksi antara peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar ketika dalam proses belajar.

B.     Kompetensi Koneksi
Menurut Suherman (2008) kemampuan koneksi dalam matematika adalah kemampuan untuk mengaitkan konsep/aturan matematika yang satu dengan yang lainnya, dengan bidang studi lain, atau dengan aplikasi pada kehidupan nyata. Indikator kemampuan koneksi matematika adalah: mencari hubungan, memahami hubungan, menerapkan matematik, representasi ekuivalen, membuat peta konsep, keterkaitan berbagai algoritma dan operasi hitung, membuat alasan tiap langkah pengerjaan matematik.
Koneksi dengan kata lain dapat diartikan sebagai keterkaitan, dalam hal ini koneksi matematika dapat diartikan sebagai keterkaitan antara konsep-konsep matematika secara internal yaitu berhubungan  dengan matematika itu sendiri ataupun keterkaitan secara eksternal, yaitu matematika dengan bidang lain baik bidang studi lain maupun dengan kehidupan sehari-hari.
Bruner (Herdian, 2010) menyatakan dalam matematika setiap konsep berkaitan dengan konsep yang lain. Begitu pula dengan yang lainnya, misalnya dalil dan dalil, antara teori dan teori, antara topik dengan topik, ataupun antara cabang matematika dengan cabang matematika lain. Oleh karena itu agar siswa lebih berhasil dalam belajar matematika, maka harus banyak diberikan kesempatan untuk melihat keterkaitan- keterkaitan itu.
Menurut Sumarmo (2005 : 7), kemampuan koneksi matematis siswa dapat dilihat dari indikator-indikator berikut: (1) mengenali representasi ekuivalen dari konsep yang sama; (2) mengenali hubungan prosedur matematika suatu representasi ke prosedur representasi yang ekuivalen; (3) menggunakan dan menilai keterkaitan antar topik matematika dan keterkaitan di luar matematika; dan (4) menggunakan matematika dalam kehidupan sehari-hari.

C.    Pengertian Model Pembelajaran
Menurut Sudjana (Desrizal, 2012), model pembelajaran adalah cara yang dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya pengajaran. Menurut Trianto (Aridanu, 2012) dalam merencanakan pembelajaran di kelas maupun tutorial.
Model pembelajaran menurut Sari (2011) adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas pembelajaran.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat dikatakan bahwa Model pembelajaran merupakan cara yang dipergunakan guru dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas pembelajaran agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.

D.    Problem solving
Suherman (2008) mendefinisikan masalah sebagai suatu persoalan yang tidak rutin dan belum dikenal cara penyelesaiannya. Maka dari itu problem solving adalah mencari atau menemukan cara penyelesaian ( menemukan pola, aturan, atau algoritma).
Metode pemecahan masalah (problem solving) menurut Kiranawati (2007) adalah penggunaan metode dalam kegiatan pembelajaran dengan jalan melatih siswa menghadapi berbagai masalah baik itu masalah pribadi atau perorangan maupun masalah kelompok untuk dipecahkan sendiri atau secara  bersama-sama. Orientasi pembelajarannya adalah investigasi dan penemuan yang pada dasarnya adalah pemecahan masalah.
Menurut Hamalik (Yasin, 2009) Problem solving adalah suatu proses mental dan intelektual dalam menemukan masalah dan memecahkan berdasarkan data dan informasi yang akurat, sehingga dapat diambil kesimpulan yang tepat dan cermat .
Dari berbagai penjelasan di atas, sehingga dapat disimpulkan bahwa problem solving adalah suatu model pembelajaran yang melatih siswa dalam menyelesaikau suatu permasalahan yang tidak rutin dengan memanfaatkan pengetahuan sebelumnya secara tepat dan cermat.

E.     Langkah – Langkah Problem Solving
Langkah-langkah yang harus diperhatikan oleh guru di dalam penerapan model pembelajaran problem solving menurut Rasyidi (2010) adalah sebagai berikut :
1.      menyajikan masalah dalam bentuk umum
2.      menyajikan kembali masalah dalam bentuk operasional
3.      menentukan strategi penyelesaian
4.      menyelesaikan masalah
Sedangkan menurut Hudojo dan Sutawijaya (Rasyidi,2010) menjelaskan bahwa langkah-langkah yang diikuti dalam penyelesaian problem solving yaitu sebagai berikut :
1.         pemahaman terhadap maslah
2.         perencanaan penyelesaian masalah
3.         melaksanakan perencanaan
4.         melihat kembali penyelesaian

F.     Bahan Ajar
Menurut Suryantoro (2011) Bahan ajar dapat didefinisikan sebagai segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru atau instruktur dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas. Bahan yang dimaksud dapat berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis. selain itu, beliau juga mendefinisikan bahan ajar juga dapat diartikan sebagai seperangkat materi yang disusun secara sistematis baik tertulis maupun tidak tertulis sehingga tercipta lingkungan atau suasana yang memungkinkan siswa untuk belajar.
Menurut Kusniati (2007) Bahan ajar atau materi pembelajaran (instructional materials) secara garis besar terdiri dari pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dipelajari siswa dalam rangka mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan. Secara terperinci, jenis-jenis materi pembelajaran terdiri dari pengetahuan (fakta, konsep, prinsip, prosedur), keterampilan, dan sikap atau nilai.
Ciri-ciri bahan ajar Menurut Suryantoro  (2011)
a.       Menimbulkan minat baca
b.       Ditulis dan dirancang untuk siswa
c.       Menjelaskan tujuan instruksional
d.      Disusun berdasarkan pola belajar yang fleksibel
e.       Struktur berdasarkan kebutuhan siswa dan kompetensi akhir yang akan dicapai.
f.       Memberi kesempatan pada siswa untuk berlatih
g.      Mengakomodasi kesulitan siswa
h.      Memberikan rangkuman
i.        Gaya penulisan komunikatif dan semi formal
j.        Kepadatan berdasar kebutuhan siswa
k.      Dikemas untuk proses instruksional
l.        Mempunyai mekanisme untuk mengumpulkan umpan balik dari siswa
m.    Menjelaskan cara mempelajari bahan ajar.
Sehingga dapat simpulkan bahwa bahan ajar adalah  suatu media untuk membantu guru dalam menyampaikan pelajaran sehingga dapat mempermudah siswa dalam mempelajari suatu materi dengan optimal tanpa mengabaikan standar kompetensi yang telah ditentukan.

G.    Hubungan Bahan Ajar Model Problem solving Dengan Koneksi Siswa
Dalam kajian yang telah dilakukan PPPPTK telah dijelaskan bahwa metode pemecahan masalah (problem solving) adalah penggunaan metode dalam kegiatan pembelajaran dengan jalan melatih peserta didik dalam menghadapi berbagai masalah baik itu perorangan maupun masalah kelompok untuk dipecahkan sendiri dan atau bersama-sama.
Pembelajarannya adalah berorientasi investigasi dan penemuan yang pada dasarnya adalah pemecahan masalah.
Sedangkan menurut Suherman (2008) kemampuan koneksi adalah kemampuan untuk mengaitkan  konsep atau aturan matematika yang satu dengan yang lainnya.
Sehingga jika dilihat dari definisi model pembelajaran problem solving dengan koneksi siswa, dapat dilihat bahwa ada kesamaan tujuan dari kedua definisi di atas, yaitu bahwa untuk meningkatkan kemampuan koneksi siswa di harapkan siswa dapat mengaitkan konsep matematika yang satu dengan yang lainnya, dan dengan menggunakan bahan ajar berbasis problem solving diharapkan siswa dapat meningkatkan kemampuan koneksinya karena dengan metode ini siswa dituntut untuk menemukan serta menyelesaikan suatu masalah yang tidak biasa dengan cara mengidentifikasi pola aturan sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA
Aprianti, E (2011). Penelitian Uji instrumen evaluasi materi geometri dan pengukuran di SMP Negeri 14 Bandung. Tidak diterbitkan.
Aridanu (2012). Model pembelajaran. [Online]. Tersedia : http://ihwanaridanu.blogspot.com/2012/03/model-pembelajaran.html [21 mei 2012]
Asrori ardiansyah, M (2011). Definisi strategi pembelajaran. [Online]. Tersedia : http://kabar-pendidikan.blogspot.com/2011/03/definisi-strategi-pembelajaran.html [22 mei 2012]

Desrizal (2012). Pengertian metode pembelajan. [Online]. Tersedia : http://blog.codingwear.com/bacaan-82-Pengertian-Metode-Pembelajaran.html [21 mei 2012]

Ferdi  (2011). Pengertian belajar dan pembelajaran. [Online]. Tersedia: http://www.bloggermajalengka.com/sitemap.xml .[27 maret 2012]

Herdian (2010). Kemampuan koneksi matematika siswa. [Online]. Tersedia : http://herdy07.wordpress.com/2010/05/27/kemampuan-koneksi-matematis/. [13 februari 2012]

Kiranawati (2007). Metode Pemecahan Masalah (Problem Solving). [Online]. Tersedia : http://gurupkn.wordpress.com/2007/11/16/metode-pemecahan-masalah-problem-solving/ [10 april 2012]

Kusniati (2007). Pengertian bahan ajar(materi pembelajaran). [Online]. Tersedia : http://mgmpips.wordpress.com/2007/03/02/pengertian-bahan-ajar-materi-pembelajaran/[3 mei 2012]
Njeporo,cah (2009). Pengertian belajar dan pembelajaran. [Online]. Tersedia : http://techonly13.wordpress.com/. [27 maret 2012]
Nurokhmatillah,iah. (2010). Upaya meningkatkan pemahaman geometri pada siswa smp dengan  menggunakan model pembelajaran SAVI.skripsi
Permendiknas. (2006). Standar isi. [Online]. Tersedia : http://www.kemdiknas.go.id/list_link/produk-hukum/peraturanmenteri/2006. [15 maret 2011]
PPPPTK (2012). Problem Solving Matematika. [Online]. Tersedia : http://problemsolving.p4tkmatematika.org/ [3 mei 2012]

Rosyadi, M (2010). Model Pembelajaran Problem Solving. [Online]. Tersedia : http://matematikacerdas.wordpress.com/category/model-pembelajaran/ [27 mei 2012]

Sapta, A(2009). Bahan ajar. [Online]. Tersedia : http://andysapta.blogspot.com/2009/01/pengembangan-bahan-ajar-2.html [16 maret 2011]
Sari,j (2011). model  pembelajaran creative problem solving. [Online]. Tersedia : http://wita-win-pie.blogspot.com/feeds/402013654205309034/comments/default   [12 februari 2012]
Suherman, E. (2003) .Evaluasi Pembelajaran Matematika. Bandung : universitas pendidikan Indonesia
Suherman, E .(2008).  Handout belajar dan pembelajaran matematika. Bandung : universitas pendidikan Indonesia.
Sumarmo, U. (1994). Suatu Alternatif Pengajaran untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi matematika pada Guru dan Siswa SMP. Laporan penelitian IKIP Bandung. Bandung: Tidak diterbitkan.
Suryantoro, D (20110. Langkah-langkah mengembangkan bahan ajar. [Online]. Tersedia : http://suryantara.wordpress.com/2011/10/12/cara-merancang-rencana-pelaksanaan-pembelajaran/ [3 mei 2012]
Yasin,S (2009). Pengertian problem solving. [Online]. Tersedia : http://www.sarjanaku.com/2011/03/pengertian-problem-solving.html [21 mei 2012]
___,___,_____,[Online]. Tersedia : http://repository.upi.edu/operator/upload/s_d015_040467_chapter1.pdf [30 mei 2012]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar