Jumat, 27 April 2012

Rindu . . .


Dulu kita bersama
Tanpa jarak
Tanpa canggung
Tanpa  berharap apapun
Sekarang kita tak pernah lagi menyatu
Dekat seakan jauh

Karena semua ini aku yang mulai
Aku yang menginginkannya

Semua ini karena perasaanku yang salah, seharusnya aku menyadarinya sebelum semuanya terjadi, namun terlambat semuanya karena aku terlanjur mencintaimu dan berharap kamupun memiliki perasaan yang sama dengan ku, itulah obsesiku yang sangat terlalu besar yang menjadikan kecewa ketika semuanya tak dapat ku raih.
Aku terlalu bodoh tuk berpikiran bahwa kamupun akan memiliki perasaan yang sama dengan ku, itulah kebodohanku yang berulang, sepertinya jangankan untuk mencintaiku bersama dengan ku pun kamu sangat malu, risih melihat aku yang tak seperti teman-teman perempuan mu yang sangat cantik, tapi inilah aku dengan segala kekuranganku, tak ada kelebihan sedikitpun selain kelebihan dalam berat badan. Ternyata harapanku terlalu tinggi, dulu aku berharap semuanya akan berakhir seperti cerita-cerita ftv yang sering aku tonton, semuanya sekali lagi hanya cerita, pada kenyataannya semua laki-laki akan malu jika bersama dengan perempuan yang tak cantik, dan gemuk. Itulah yang dapat aku simpulkan dari beberapa kisahku yang berakhir selalu sama, mengecewakan dan tentunya menyedihkan namun aku sudah terbiasa dengan hal seperti itu.
Setelah pertemuan itu aku memutuskan tuk pergi menghindarinya, aku berpikir tuk egois, menata kembali hatiku tuk tetap tegar dengan segala sesuatu yang telah terjadi, tanpa memikirkan apa yang dia rasakan, terserah  . . . yang ku pikirkan sekarang hanya akupun ingin bahagia meski ku merasakan sakit yang sangat mendalam.
Semakin hari aku semakin menjauh, bukan karena aku membencinya atau bahkan karena aku malu untuk dekat dengannya, jujur tidak sama sekali terlintas dalam benakku sedikitpun, namun semua ini karena aku tidak ingin terus menerus membuatnya merasa malu. Dia sangat istimewa untukku, segala kelebihan dan kekurangannya merupakan sesuatu yang istimewa bagiku, karena bagiku dia merupakan definisi dari kenyamanan, itulah yang aku rasakan. . .
Alasan yang egois mengapa aku harus menghindar darinya adalah karena akupun ingin bahagia . . .
Aku ga mau harus tetap memendam perasaan ini terus di dalam hatiku, aku ingin semua perasaanku ini pergi menjauh dari hatiku, karena bagiku ketika aku berjauhan dengan mu aku akan lebih mudah untuk membuatnya pergi, dengan aku pergi aku menjauh maka aku tak akan melihatmu bersama wanita lain yang pastinya sangat cantik, hingga aku tak akan merasakan sakit . . .
Ternyata aku salah, dengan menjauh darimu membuat aku tersiksa karena rinduku yang tak pernah bisa ku ungkapkan . . . aku yang merasa kehilangan hampir satu tahun kita setiap hari bersama, bercanda, seharing, ngobrol yang ga penting, tapi itu membuat aku nyaman, berbeda dengan sekarang sudah hampir 5 bulan kita berjauhan, tak ada lagi canda, tak ada lagi kekonyolan yang kamu buat, aku rindu semuanya . . . dulu aku berpikir dengan aku menghindar darimu aku akan bahagia karena ga bisa melihatmu lagi, aku bisa melupakanmu, ternyata tidak 5 bulan ini membuat aku lelah, aku ga bisa melupakanmu, aku ga bisa menghapus semua perasaanku padamu . . .
Aku ingin kita seperti dulu lagi . . . namun semuanya sudah terlambat karena sekarang bukan aku yang ingin menjauh darimu, namun kamu yang ingin menjauh dariku . . . sekarang sikap mu seakan tak pernah mengenalku, aku terima semua hukuman ini dengan mencoba tuk tegar meskipun sangat sulit . . .  sekarang aku tak akan memaksakan segala impianku, dengan kamu menyapa ku pun aku sangat bahagia . . .
Hanya berteman dengan kamu pun aku akan bahagia, karena setidaknya aku bisa menyapamu sesuka ku . . . meskipun aku harus melihat mu pacaran dengannya . . . aku akan mencoba tuk menghadapinya karena aku harus tau diri . . .


Karena  sesungguhnya kita sama
Sama-sama mencintai
Aku mencintaimu
Dan kamu mencintainya . . .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar